Jakarta - Kader PKS rupanya masih tidak terima dengan pencopotan Suharna Surapratana sebagai Menristek. Pasalnya pemberitahuan pencopotan Suharna tersebut tanpa melalui komunikasi terlebih dahulu.
Bahkan pemberitahuan bahwa Suharna akan dicopot dari Menristek hanya disampaikan lewat telepon.
"Jadi Minggu malam, Sudi Silalahi (Mensesneg) telepon ke Pak Lutfi Hasan Ishaq (Presiden PKS) dan ke Suharna. Memberitahu bahwa Suharna dicopot dari Menristek atas permintaan PKS," ujar Ketua DPP Aboe Bakar Al Habsyi kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10/2011).
"Katanya PKS yang minta Suharna dicopot, itu tidak benar. Kita tidak pernah minta kader kita dicopot, logika itu tidak masuk," beber Aboe Bakar.
Menurut anggota Komisi III DPR ini, tidak ada komunikasi antara Presiden PKS Lutfi Hasan atau Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin dengan Presiden SBY terkait reshuffle. Pencopotan Suharna atas kehendak SBY tanpa ada komunikasi dengan PKS.
"Tidak ada komunikasi antara SBY dengan Pak Hilmi atau atau Pak Lutfi. Itu permintaan SBY sendiri, kita tidak mungkin minta kadernya yang dicopot," terangnya.
Meski demikian, PKS menyerahkan sepenuhnya sikap politisnya ke Majelis Syuro. Di luar atau di dalam koalisi, akan diputuskan oleh Majelis yang berjumlah 99 orang tersebut.
"Kita serahkan ke Majelis Syuro. Kalau Majelis Syuro bilang di luar, kita siap di luar, kalau di dalam ya kita siap berkoalisi," imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar