TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) membantah tegas adanya pertemuan di markas PKS di Jalan Raya TB Simatupang hingga Kamis dinihari ada kesepakatan para menteri PKS mengancam mundur bila ada satu partai yang terkena reshuffle. Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPP PKS Aboebakar Alhabsy kepada tribun, Kamis (13/10/2011).
"Saya kira ada yang sengaja menggoreng isu menjelang resuffle ini. Mereka sengaja memunculkan isu bila PKS menekan dan mengancam presiden dalam penentuan menteri, tujuannya, ya pasti 2014. Saya kira itu permainan tak elok, pemilu masih jauh, tak perlu bermanuver demikian. Dan saya sarankan kita ribut dengan resuffle, biarlah presiden tenang menentukan pembantunya," kata Aboebakar.
Terkait pertemuan hingga Kamis dinihari, Aboebakar menjelaskan, hanyalah pertemuan rutin saja, tidak ada yang istimewa. Ditegaskan, hampir setiap hari gedung marka da'wah DPP PKS, memang penuh agenda dan sudah menjadi rutinitas. Meski, katanya lagi, tak ada pemilu legislatif atau pilpres.
"Yang jelas, mesin politik kita tetap jalan. Dan kami tegaskan, tak ada ancam mengancam di PKS. Seperti saya sampaikan sebelumnya, kami tak akan menyandera Presiden SBY dalam persoalan kabinet, menentukan para menteri itu hak perogratif presiden, ini dilindungi konstitusi," Aboebakar menegaskan.
0 komentar:
Posting Komentar