Anggota Komisi Hukum DPR, Aboebakar Alhabsy, mengaku sudah bertemu Kapolda Kalimantan Selatan, untuk berkoordinasi terkait pengamanan dan distribusi soal ujian nasional di wilayah setempat.
Secara teknis Kapolda sudah menyiapkan personel untuk pengamanan dan pendistribusian soal unas. "Namun masalahnya adalah naskahnya belum sampai, jadi yang mau diamanin," katanya, Selasa (16/4).
Aboebakar pesimis unas bisa digelar pada Kamis (18/4), di Kalsel, karena naskah yang dijadwalkan akan dikirim dengan Pesawat Hercules tak kunjung tiba. Unas yang seharusnya dijadwalkan Senin dipindah Selasa, kemudian dijadwalkan Kamis dan bakal ditunda lagi.
Dia khawatir kondisi ini mengganggu psikologis para siswa. "Ini bisa mengganggu fokus mereka," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu. Aboebakar berharap orang tua mendampingi dan memberi support kepada putra-putrinya dalam menghadapi carut marutnya unas ini.
Pihak sekolah sebaiknya berperan serta aktif dalam mengelola mentalitas para siswa melalui guru BP. Hal ini untuk mengurangi dampak negatif dari carut marutnya pelaksanaan unas.
"Meskipun kondisi demikian, saya berharap ujian akan bisa dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal," paparnya.
Lebih jauh dia mengatakan, persoalan kegagalan unas harus mendapat perhatian penting dari penegak hukum, karena berkaitan dengan hajat nasional yang menyangkut nasib jutaan siswa.
Karena itu, Polri perlu melakukan investigasi atau penyelidikan terhadap proses tender percetakan naskah ujian.
Pengadaan naskah ujian yang bernilai ratusan milyar seharusnya bisa berjalan dengan baik, karena seharusnya dilakukan oleh rekanan yang memiliki pengalaman dan kemampuan mencetak dengan baik. "Bila hasil kerjanya seperti ini, saya kira layak untuk dilakukan audit," pungkasnya.
Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Pendidikan, Selasa (16/4) mendatangi KPK. Mereka datang untuk memberikan informasi awal soal indikasi dugaan korupsi penggandaan dan distribusi soal unas di Kemendikbud. Koalisi itu diterima Wakil Ketua KPK, Busyro Muqaddas.
"Kedatangan teman-teman NGO bertemu dengan salah satu Pimpinan KPK, Pak Busyro, untuk memberi informasi berkaitan dengan pendidikan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, Selasa (16/4).
Dijelaskan Johan, pertemuan ini hanya audiensi biasa. "Pertemuan ini seharusnya kalau tidak salah minggu lalu, namun baru hari ini bisa," katanya
Secara teknis Kapolda sudah menyiapkan personel untuk pengamanan dan pendistribusian soal unas. "Namun masalahnya adalah naskahnya belum sampai, jadi yang mau diamanin," katanya, Selasa (16/4).
Aboebakar pesimis unas bisa digelar pada Kamis (18/4), di Kalsel, karena naskah yang dijadwalkan akan dikirim dengan Pesawat Hercules tak kunjung tiba. Unas yang seharusnya dijadwalkan Senin dipindah Selasa, kemudian dijadwalkan Kamis dan bakal ditunda lagi.
Dia khawatir kondisi ini mengganggu psikologis para siswa. "Ini bisa mengganggu fokus mereka," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu. Aboebakar berharap orang tua mendampingi dan memberi support kepada putra-putrinya dalam menghadapi carut marutnya unas ini.
Pihak sekolah sebaiknya berperan serta aktif dalam mengelola mentalitas para siswa melalui guru BP. Hal ini untuk mengurangi dampak negatif dari carut marutnya pelaksanaan unas.
"Meskipun kondisi demikian, saya berharap ujian akan bisa dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal," paparnya.
Lebih jauh dia mengatakan, persoalan kegagalan unas harus mendapat perhatian penting dari penegak hukum, karena berkaitan dengan hajat nasional yang menyangkut nasib jutaan siswa.
Karena itu, Polri perlu melakukan investigasi atau penyelidikan terhadap proses tender percetakan naskah ujian.
Pengadaan naskah ujian yang bernilai ratusan milyar seharusnya bisa berjalan dengan baik, karena seharusnya dilakukan oleh rekanan yang memiliki pengalaman dan kemampuan mencetak dengan baik. "Bila hasil kerjanya seperti ini, saya kira layak untuk dilakukan audit," pungkasnya.
Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Pendidikan, Selasa (16/4) mendatangi KPK. Mereka datang untuk memberikan informasi awal soal indikasi dugaan korupsi penggandaan dan distribusi soal unas di Kemendikbud. Koalisi itu diterima Wakil Ketua KPK, Busyro Muqaddas.
"Kedatangan teman-teman NGO bertemu dengan salah satu Pimpinan KPK, Pak Busyro, untuk memberi informasi berkaitan dengan pendidikan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, Selasa (16/4).
Dijelaskan Johan, pertemuan ini hanya audiensi biasa. "Pertemuan ini seharusnya kalau tidak salah minggu lalu, namun baru hari ini bisa," katanya
0 komentar:
Posting Komentar