Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempersilakan siapapun baik itu kader Yahudi ataupun tidak untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) di Pemilihan Umum 2014. Namun PKS meyakini kader Yahudi tidak akan lolos dalam proses penjaringan caleg.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, dalam proses penjaringan caleg, PKS memiliki dua metode untuk menjaring caleg. Proses penjaringan itu terdiri dari penjaringan internal dan eksternal.
"PKS memiliki dua jalur rekrutmen calon, pertama adalah untuk para kader ada pemilu raya internal. Dimana secara demokratis akan ditentukan kader-kader yang akan dipasang menjadi caleg pada tingkat pusat, provinsi dan kabupaten. Dengan proses ini dipastikan elektabilitas seorang caleg telah teruji, setidaknya dalam jaringan partai," ujar Aboe Bakar kepada INILAH.COM, Jumat (16/11/2012).
Menurutnya, proses penjaringan kedua dilakukan secara eksternal. PKS membuka peluang bagi pihak luar untuk maju sebagai caleg. Baik melalui jalur internal maupun eksternal, PKS memiliki tim yang mengkaji kelayakan dan kepatutan seseorang untuk dijadikan caleg.
"Tim tersebut yang akan merekomendasikan nama-nama usulan daftar caleg sesuai dapil kepada pimpinan partai," imbuhnya. Meski membuka ruang bagi pihak luar untuk maju mencalonkan diri sebagai caleg, PKS memastikan proses penjaringan akan berjalan panjang. Sebab, seluruh track record kandidat caleg akan diteliti oleh tim seleksi internal.
"Pada setiap tahap seleksi, PKS ingin memastikan bahwa calon yang diusung memiliki elektabilitas yang cukup, tidak memiliki beban masa lalu ataupun cidera moral. Oleh karenanya proses penyusunan daftar caleg di PKS pada umumnya memakan waktu yang cukup lama," imbuhnya.
Sebelumnya, salah satunya kader Yahudi di Indonesia yakni Benjamin Ketang, pria yang pernah kuliah di Israel dan kader Yahudi di Indonesia berencana maju dalam Pemilihan Legislatif 2014. "Mohon doa restu saya mau nyaleg DPR RI dari Partai Gerindra, dapil Jember-Lumajang," kata Benjamin kepada INILAH.COM, Rabu (14/11/2012).
Benjamin Ketang selama ini dikenal sebagai pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia-Israel Public Affairs Comitte (IIPAC). Lembaga ini dimaksudkan sebagai lembaga lobi untuk perdagangan Indonesia-Israel.
Saat perayaan hari kemerdekaan Israel pada 14 Mei 2011, Benjamin Ketang bersama komunitas Yahudi di Indonesia berencana menggelar perayaan hari kemerdekaan Israel. Namun karena tidak mendapat izin, perayaan tersebut dilaksanakan secara tertutup.
Benjamin menegaskan rencana maju dalam pemilihan legislatif mendatang diikhtiarkan untuk kebaikan bagi publik. "Masalah nomor caleg saya serahkan mekanisme di DPC Partai Gerindra Jember," kata Benjamin.
0 komentar:
Posting Komentar