Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Aboe Bakar
Al-Habsy, meminta kinerja Brimob segera diaudit secara menyeluruh.
Banyaknya aksi kekerasan terhadap masyarakat yang melibatkan anggota
Brimob, menurut dia, adalah indikasi bahwa kesatuan ini kurang
berhasil menerapkan semangat anti kekerasan dan pelayanan prima sesuai
janji Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
"Karena itu, perlu ada audit kinerja atas operasi yang dilakukan
Brimob, atas permintaan siapa dan dibiayai dari anggaran mana," kata
Aboe Bakar pada Senin 30 Juli 2012.
Jumat 27 Juli 2012 alu, sejumlah pasukan Brimob Polda Sumatera Selatan
melakukan aksi sweeping di Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Komering
Ilir, Sumatera Selatan. Operasi dilakukan setelah adanya tudingan
pencurian pupuk milik PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis oleh
masyarakat. Aksi ini berakhir kisruh dan menewaskan Angga bin Darmawan
(12) yang tertembak di kepala. Empat orang lainnya pun terluka parah
terkena tembakan.
Aboe Bakar mengatakan, Kapolri harus mendapatkan penjelasan dari
pimpinan Brimob mengenai tragedi ini. Politikus PKS ini mengaku
mencium adanya aroma kekuatan uang di balik pengerahan Brimob.
Aboe Bakar mengaku heran dengan cara kerja Polri yang mengedepankan
tindakan represif. Menurut dia, Polri seharusnya tak perlu menurunkan
pasukan Brimob hanya untuk menghadapi warga masyarakat. Selain itu,
Polri juga dianggap tak mendengarkan rekomendasi Komnas HAM dalam
penanganan masalah seperti ini.
0 komentar:
Posting Komentar