JAKARTA -- Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS)
Aboebakar Alhabsy, menilai, substansi rapat paripurna DPR kemarin,
adalah memutuskan Bahan Bakar Minyak (BBM) naik atau tidak.
Menurutnya, ini adalah isu yang sensitif, karena bakal kelihatan
partai mana yang pro rakyat dan partai mana yang sekedar lips service
saja.
"Saya lihat dua opsi yang disampaikan sebenarnya untuk mengaburkan
subtansi, sehingga hanya terlihat yang diperdebatkan sekedar
pasal-pasal saja. Padahal sebenarnya opsi yang dipilih adalah
menaikkan harga BBM atau tidak," kata Aboebakar, Minggu (1/4).
"Oleh karenanya semalam berulang kami PKS meminta agar opsi yang
ditampilkan disederhanakan sehingga rakyat dengan gamblang bisa
melihat siapa saja wakil rakyat yang pro dengan rakyat dan siapa
menghianati rakyat," sambung Anggota Komisi III DPR, itu.
Ia menilai, penyodoran dua opsi dengan bahasa yang intelek tersebut
memang syarat dengan kepentingan politik, paling tidak untuk
mempertahankan citra dan tetap mendapat gain politik. "Sebagai partai
menengah memang tidak banyak pilihan yang dapat diambil oleh PKS. Apa
yang telah kami lakukan semalam adalah hal terbaik yang bisa kami
lakukan untuk kepentingan rakyat," katanya.
Aboebakar, berharap publik bisa jernih melihat komposisi di DPR.
"Saya yakin bukan hanya partai seperti PKS yang akan diapresiasi
rakyat, apa yang dilakukan oleh Efendi Choirie dan Lily Wahid adalah
bentuk pembelaan kepada rakyat, mereka bersama kami dalam barisan
rakyat," ungkapnya.
Seperti diketahui, rapat paripurna Jumat (30/3) yang berakhir Sabtu
(31/4) memutuskan untuk memasukkan pasal 7 ayat 6 dengan tambahan 6a
dalam UU APBNP 2012 yang memberikan kewenangan kepada pemerintah
menaikkan BBM dengan syarat tertentu. (boy/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar