Metrotvnews.com, Jakarta: Pernyataan Sekretaris Sekretariat Gabungan
Partai Koalisi Syarif Hasan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
didepak dari koalisi pendukung pemerintah membuat geram politikus PKS
Aboe Bakar Al-Habsy. Aboe mengibaratkan Syarif sebagai pembantu yang
mencari muka.
Anggota Komisi III DPR itu mengaku belum mendengar keputusan Setgab.
Ia mengingatkan bahwa akad koalisi PKS dengan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono bukan dengan Setgab. PKS tidak meminta, tapi dilamar SBY.
Setgab muncul belakangan hari setelah ada persoalan di internal
koalisi.
"Nah, misalkan saja kalau anak Anda dilamar seseorang kemudian
dilanjutkan akad nikah, beberapa waktu kemudian pembantu Anda ini
ngomong mau mentalak anak Anda, apakah Anda akan menanggapinya.
Kira-kira posisinya begitulah," kata Aboe kepada wartawan, Rabu (4/4).
Menurut Aboe, sikap Syarif bisa karena cari muka atau cari perhatian.
Atau mungkin juga Presiden SBY yang merupakan menantu PKS tipe orang
yang terima bersih, tak mau kotor tangannya atau tak bertanggung
jawab.
"Masak waktu ngelamar berani ngomong langsung, giliran mau talak
diwakilkan ke pembantu. Ini kan gak tepat. Ketimbang berspekulasi,
bukankah lebih baik kita tunggu saja mantu Anda sendiri yang ngomong,"
kata Aboe.
Setgab Partai Koalisi semalam menggelar rapat di Puri Cikeas, Bogor,
Jawa Barat. Salah satu agendanya membahas sikap PKS yang kerap
bertentangan dengan keputusan koalisi pendukung pemerintah. Dalam
paripurna BBM, Jumat (30/3) lalu, misalnya, PKS memutuskan menolak
kenaikan harga BBM. Sebaliknya, koalisi memberi peluang pemerintah
menaikan harga BBM. (Andhini)
0 komentar:
Posting Komentar