Islamedia - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Abu Bakar Alhabsi,
mengatakan dirinya baru mendengar perihal partainya dikeluarkan dari
koalisi. Namun, dia menekankan, PKS dalam kontrak koalisi bukanlah
dengan Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Pemerintahan, tetapi
dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Bukan kami pula yang meminta namun PKS dilamar oleh SBY. Setgab kan
muncul belakangan hari setelah ada persoalan di internal koalisi. Nah,
misalkan saja kalau anak anda dilamar seseorang kemudian dilanjutkan
akad nikah, beberapa waktu kemudian pembantu mantu anda ini ngomong
mau mentalak anak anda, apakah anda akan menanggapinya, kira-kira
posisinya begitulah," kata Aboe Bakar Alhabsi, Rabu 4 Maret 2012.
Dia mengatakan, ada dua kemungkinan jika Setgab benar mendepak PKS.
"Pertama mungkin pembantu itu sedang cari muka atau cari perhatian,
kedua mungkin juga mantu anda ini tipe orang yang terima bersih, tak
mau kotor tangannya atau tak bertanggung jawab," kata dia.
"Masak pas nglamar berani ngomong langsung giliran mau talak
diwakilkan ke pembantu, ini kan nggak tepat. Ya, ketimbang
berspekulasi bukankah lebih baik kita tunggu saja mantu anda sendiri
yang ngomong," lanjutnya.
Sekretaris Sekretariat Gabungan Partai Anggota Koalisi, Syarif Hasan,
mengatakan pertemuan malam itu untuk membahas kembali masalah kontrak
koalisi. Poin yang disorot dalam kontrak itu adalah masalah dukungan
dari partai koalisi kepada kebijakan pemerintah yang strategis.
"Kalau ternyata anggota koalisi setgab berseberangan, maka anggota
koalisi tersebut harus mengundurkan diri dan keterlibatan dalam
koalisi akan berakhir," kata Syarif hasan.
0 komentar:
Posting Komentar