JAKARTA (Berita): Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Aboe Bakar
Al-Habsy, belum percaya keterangan yang disampaikan Sekretaris
Sekretariat Gabungan Partai Koalisi, Syarif Hasan terkait berakhirnya
kontrak PKS sebagai parpal koalisi pendukung pemerintah.
"Perlu diketahui bahwa akad koalisi PKS adalah dengan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono bukan dengan Setgab, karena PKS dilamar oleh SBY.
Keputusan kontrak koalisi kami ingin mendengar langsung dari Presiden
SBY," kata Aboe Bakar, di Gedung DPR, Senayan, Rabu (4/3).
Aboe Bakar menjelaskan, munculnya Setgab setelah ada persoalan
diinternal koalisi. Diibaratkan, jika seorang anak dilamar seseorang
kemudian dilanjutkan akad nikah, kemudian pembantu mantu bilang mau
menalak anak tersebut.
"Nah, masalah ini apakah anda akan menanggapinya, kira-kira
begitulah," terangnya.
Menurutnya, persoalan ini ada dua faktor kemungkinan. Pertama,
mungkin pembantu itu sedang cari muka atau cari perhatian. Kemungkinan
lainnya, seorang mantu yang tak mau bertanggungjawab. Saat melamar
berani bicara, namun saat menalak malah diwakilkan ke pembantu.
"Artinya, waktu melamar berani ngomong langsung, giliran mau talak
diwakilkan ke pembantu, ini kan nggak tepat. Daripada berspekulasi,
sebaiknya kita tunggu saja Pak SBY yang ngomong," ujar anggota Komisi
Hukum DPR ini. (iws)
0 komentar:
Posting Komentar