Jakarta PKS berkali-kali menegaskan partainya siap jika memang harus
berada diluar koalisi partai pendukung pemerintah. PKS curiga dorongan
sejumlah pihak agar PKS keluar dari koalisi disebabkan karena ada yang
bernafsu menduduki kursi menteri dari partai berlambang bulan sabit
kembar itu.
"Banyaknya oknum Demokrat yang ingin mengeluarkan PKS dari koalisi
bukan barang yang baru. Bisa jadi ada yang bernafsu dengan posisi
menteri yang diduduki PKS," ujar Ketua DPP Aboe Bakar Al Habsyi kepada
detikcom, Minggu (1/4/2012).
Menurut Aboe persoalan mengganti menteri bukanlah hal yang sederhana.
Jadi semua aspek pasti dihitung dengan cermat oleh Presiden SBY.
"PKS bergabung dengan koalisi adalah untuk mempercepat akselerasi
pembangunan nasional. Perlu diingat bahwa koalisi dibangun nggak
ujuk-ujuk, semua ada ceritanya. Bila yang dipertanyakan adalah
komitmen, sejarah sudah mencatat bukan kami yang merusak komitmen itu.
Karena komitmen pada kami sudah di kurangi, ya wajar saja kalau
kedepan kami tidak memiliki kewajiban sepenuh dulu lagi," paparnya.
Aboe mengatakan PKS bukan tipe partai yang takut kehilangan kekuasaan.
Para menteri itu adalah kader yang ditugaskan disana untuk membantu
akselerasi pembangunan nasional dan itu adalah bentuk kontribusi PKS
kepada bangsa ini.
"Mentalitas kami siap saja ditugaskan dimanapun, baik dalam
pemerintahan maupun diluar. Kader PKS termasuk para menteri itu
bukanlah sekedar politisi, namun adalah para kader dakwah yang siap
bekerja untuk kejayaan bangsa. Presiden PKS sudah menegaskan hal itu,
karenanya kita siap bekerja dalam kondisi apapun," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar