Jumat, 24 Agustus 2012

Salah Tangkap, Bukti Aparat tak Profesional

JAKARTA -- Kasus salah tangkap dan penganiayaan terhadap Mintoro yang
dilakukan oleh oknum Polres Kediri, Jawa Timur, sungguh
memerihatinkan. Kejadian ini menunjukkan aparat tidak profesional.

"Saya sangat prihatin ketika aparat kepolisian masih melakukan salah
tangkap dan penganiayaan yang terjadi di Polres Kediri. Ini
menunjukkan bahwa aparat di lapangan masih sulit untuk bertindak
profesional," kata Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy, Kamis
(23/8).

Seperti diketahui, Mintoro, warga Dusun Pojok, Desa Selosari, yang
sehari-hari berprofesi sebagai penyembelih ayam, dihajar di rumahnya
oleh sejumlah polisi, Minggu (19/8). Mintoro menjadi korban salah
tangkap polisi yang mencari bandar narkoba bernama Keceng yang tak
lain adalah tetangga penyembelih ayam itu.

Aboebakar menyatakan sebenarnya sangat menghargai kinerja para polisi
yang masih gigih bertugas di malam takbiran mengejar bandar narkoba.
Menurutnya, ini
menunjukkan bahwa mereka sangat bersemangat dalam menjalankan tugas.

Namun, kata dia, penangkapan yang tidak prosedural dan berujung pada
penganiayaan sungguh sangat disayangkan. "Apalagi, yang dilakukan itu
membuat trauma korban, keluarga dan tetangga hingga hampir terjadi
kerusuhan," katanya.

Dijelaskan dia, menurut pasal 18 KUHAP penangkapan harus dilakukan
dengan menunjukkan surat perintah. Karenya, dia merasa heran dengan
kasus di Kediri ini.
"Masak korban sampai menyangka bahwa ia sedang dirampok karena aparat
berpakaian preman main gebuk dan todong senjata."

Dia mengingatkan bahwa semangat hari bhayangkara tahun ini adalah
memberikan layanan prima dan anti kekerasan. "Yang saya dengar
kejadiannya bukan cuman
salah tangkap, tetapi juga ada unsur penganiayaan, dimana korban
mengalami luka-luka bahkan dua giginya copot," ungkapnya.

Oleh karenanya, Aboebakar mengatakan, Propram perlu memeriksa delapan
petugas yang turun ke lapangan. Di sisi lain Kapolres Kediri harus
pula menjaga kondisi kamtibmas agar lingkungan di sekitar TKP
kondusif. "Soalnya saya dengar masyarakat sekitar masih emosi dengan
kejadian dini hari menjelang idul fitri tersebut," kata politisi PKS
itu. (boy/jpnn)

0 komentar:

Posting Komentar