Jakarta (ANTARA News) - Sikap tunduk pada hukum sebagaimana yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa pantas dijadikan contoh dan tauladan bagi semua pihak.

Demikian disampaikan oleh anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al-Habsy di Jakarta, Rabu menanggapi kasus kecelakaan BMW maut yang melibatkan anak kandung Hatta Rajasa, M Rasyid Amirullah Rajasa.

Ia menyatakan, meskipun Hatta Rajasa merupakan pejabat yang memiliki posisi strategis di negeri ini, tak hanya seorang Menko, namun sekaligus ketua umum partai dan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beliau patuh dan tunduk pada hukum.

"Kemauannya untuk patuh mengikuti proses yang berlaku haruslah diapresiasi. Sikap ini memberikan keteladanan buat kita semua. Siapapun orangnya dan menempati jabatan apapun haruslah tetap tunduk terhadap aturan hukum yang berlaku, tak boleh memanfaatkan posisi untuk melakukan intervensi," kata Aboe Bakar.

Tak hanya harus dijadikan contoh, kesadaran yang dilakukan mantan Menteri Perhubungan itu menunjukkan patriotisme seseorang, dimana kepentingan penegakan hukum lebih diutamakan dari pada kepentingan pribadi atau keluarga.

"Sepahit apapun konsekuensi yang dihadapi, bila Pak Hatta dan keluarga telah memilih untuk mendahulukan ketertiban umum, ini adalah sikap yang luar biasa. Semoga hal ini bisa di contoh oleh para pejabat yang lain," kata politisi PKS itu.

Ia juga meminta kepada Kepolisian untuk bekerja secara objektif dan transparan dalam kasus tersebut.

"Saiful Jamil (penyanyi dangdut), misalnya, mengalami kecelakaan tunggal, nyetir sendiri dengan korban isterinya sendiri, diproses hingga ke pengadilan dengan delik kelalaian. Jadi aturan yang sama seharusnya diterapkan pada kasus ini. Bila tidak, ini akan menjadi preseden buruk buat polisi. Mereka harus memberikan perlakuan sama buat warga Indonesia, tanpa ada intervensi politik ataupun kekuasaan pada kasus tersebut," kata Aboe Bakar.