Jakarta (ANTARA) - Legislator yang juga anggota Komisi III DPR RI Aboe
Bakar Al Habsyi berpendapat, nilai kerugian negara dalam kasus
Hambalang yang ditemukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan
titik terang penuntasan kasus tersebut.
"Secara tidak langsung berarti `positioning` kasus ini telah terbaca
oleh KPK, karena itu saya berharap kasus ini segera terbongkar,"
ujarnya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, proyek Hambalang ini memang masih dikerjakan dan
konstruksinya juga sedang berlangsung, namun ia berharap kerugian
negara yang dihitung KPK itu bukan sekadar pada pengerjaan proyek yang
telah diimplementasikan saja, namun harus didalami potensi kerugian
dari keseluruhan proyek ini.
"Pemeriksaan KPK terhadap sebanyak 70 orang saksi, penggeledahan di
tujuh tempat dan lima kali ekspose perkara seharusnya menjadi modal
yang cukup untuk mengurai megaskandal Hambalang," katanya.
Soal nilai kerugian negara yang belum dipastikan, ia menambahkan, hal
tersebut akan segera terjawab setelah KPK menyita berbagai dokumen
saat penggeledahan di tujuh lokasi beberapa waktu lalu.
Hingga kini, publik masih meyakini bahwa banyak pihak yang terlibat
dalam persoalan ini. Karenanya publik juga mempertanyakana mengapa
sampai saat ini yang menjadi tersangka baru operator lapangan saja.
"Melonjaknya anggaran proyek Hambalang dari Rp125 miliar menjadi Rp1,2
triliun dan naik lagi menjadi Rp2,5 triliun pastilah tidak mungkin
dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Penganggaran ini pasti
melibatkan pihak-pihak yang punya pengaruh dan akses kuat,"
ujarnya.(rr)
0 komentar:
Posting Komentar