KECAMAN itu dikemukakan anggota Komisi III yang membidangi Hukum dan HAM, Aboe Bakar dalam pernyataan pers kepada Monitor Indonesia, Senin (28/1/2011). “Marzuki tidak layak jadi Ketua DPR, karena tidak paham konstitusi,” tegas Aboe Bakar.
Politisi PKS ini menambahkan, seorang ketua lembaga tinggi negara yang memiliki fungsi legislasi seharusnya memahami tugas negara dalam memberikan perlindungan kepada segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia sebagaimana diamanatkan pembukaan UUD.
Lebih jauh Aboe Bakar menegaskan statemen Marzuki Alie bahwa ‘wajar saja itu setrika menempel di tubuh pembantu’ menandakan Marzuki tidak memahami amanat pembukaan UUD.
“Pembelaan terhadap bangsa Indonesia harus dilakukan dimana saja mereka berada!” ujar Aboe Bakar dengan agak emosi.
Aboe bakar juga mengkritisi pernyataan Marzuki lainnya bahwa ada yang TKI yang pura-pura gila. Ada yang menggoda anak majikan karena ingin punya anak yang hidungnya mancung. Lalu ketika sudah lahir dan ingin pulang ke Indonesia karena anaknya tidak punya dokumen. “Tolong catat! Statemen itu tak pantas dilontarkan oleh seorang ketua DPR,’’ kritik Aboe Bakar.
Menurutnya Marzuki membuat citra seolah olah bangsa Indonesia adalah golongan uncivilize, atau bangsa yang tak beradab. Berangkatnya TKI ke luar negeri karena ketidak mampuan negara memberikan lapangan kerja, banyaknya persoalan TKI lebih disebabkan negara tidak memberikan ketrampilan yang memadai.
“Banyaknya TKI yang disiksa sebenarnya bentuk ketidakmampuan negara dalam memberikan perlindungan hukum dan melindungi HAM mereka,” ujar Aboe Bakar.
Ia merasa heran, seharusny Marzuki tidak layak “mencela” TKI, tapi harus mengkoreksi pemerintah dengan menjalankan fungsinya sebagai DPR. “TKI sebagai penyetor devisa kedua terbesar di indonesia memiliki kontribusi tinggi dalam memberikan gaji kepada Marzuki, seharusnya ia malu dengan ungkapannya,” tegas Aboe Bakar.
Seperti diketahui, Ketua DPR Marzuki Alie meminta Menaketrans untuk menyetop pengiriman tenaga kerja wanita pekerja rumah tangga (TKW PRT) ke berbagai penjuru dunia. Dia menilai, TKW PRT ini mencoreng citra Indonesia di luar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar