INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al Habsyi meminta pemerintah mengambil langkah-langkah strategis dalam menyelesaikan bentrokan di Musi Rawas, Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.
"Penyelesaian koflik Musi Rawas, Sumatera Selatan harus dilakukan secara holistik, jangan hanya kirim Brimob. Ada tiga langkah yang harus segera dilakukan untuk menangani persoalan tersebut," ujar Aboe Bakar di Jakarta, Rabu (1/5/2013).
Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan dalam penyelesaian konflik itu adalah menjaga stabilitas keamanan dan mengembalikan situasi kembali kondusif. "Mengirimkan Brimob bisa jadi salah satu langkah untuk mengamankan lokasi, namun hal ini harus didukung komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat," imbuhnya.
Selain itu, Polri juga harus melakukan penyelidikan dan penegakan hukum atas tewasnya warga yang tertembak kemarin. Pasalnya harus ada pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban meninggal dunia.
"Ini harus dilakukan untuk mengembalikan keparcayaan masyarakat terhadap proses penegakan hukum, ini merupakan langkah untuk mereduksi potensi terjadi tindakan main hakim sendiri," tegasnya.
Dia mengatakan, akar permasalahan harus segera dituntaskan, pemerintah dan tokoh masyarakah segera duduk bersama untuk membicarakan pemekaran wiayah yang masih menyisakan masalah.
"Akan lebih baik bila Kemendagri segera menurunkan tim untuk membicarakan persoalan ini, agar segera dapat diselesaikan," tandasnya.
Sebelumnya, bentrok di Musi Rawas berawal dari aksi unjuk rasa warga Muara Rupit yang tidak puas karena pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak dikabulkan. Puluhan massa menggelar aksi penutupan jalan lintas Sumatera di kawasan itu sejak Senin (29/4/2013) pagi. Akibatnya, lalu lintas di jalur yang menghubungkan Palembang dan Bengkulu itu nyaris terhenti total.
Polisi pun berusaha membubarkan unjuk rasa. Namun, pembubaran itu berujung bentrok yang mengakibatkan empat warga tewas, belasan warga terluka tembak, dan lebih kurang 14 polisi terluka. Massa juga membakar Markas Polsek Rupit dan sejumlah kendaraan di lokasi. [tjs]
"Penyelesaian koflik Musi Rawas, Sumatera Selatan harus dilakukan secara holistik, jangan hanya kirim Brimob. Ada tiga langkah yang harus segera dilakukan untuk menangani persoalan tersebut," ujar Aboe Bakar di Jakarta, Rabu (1/5/2013).
Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan dalam penyelesaian konflik itu adalah menjaga stabilitas keamanan dan mengembalikan situasi kembali kondusif. "Mengirimkan Brimob bisa jadi salah satu langkah untuk mengamankan lokasi, namun hal ini harus didukung komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat," imbuhnya.
Selain itu, Polri juga harus melakukan penyelidikan dan penegakan hukum atas tewasnya warga yang tertembak kemarin. Pasalnya harus ada pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban meninggal dunia.
"Ini harus dilakukan untuk mengembalikan keparcayaan masyarakat terhadap proses penegakan hukum, ini merupakan langkah untuk mereduksi potensi terjadi tindakan main hakim sendiri," tegasnya.
Dia mengatakan, akar permasalahan harus segera dituntaskan, pemerintah dan tokoh masyarakah segera duduk bersama untuk membicarakan pemekaran wiayah yang masih menyisakan masalah.
"Akan lebih baik bila Kemendagri segera menurunkan tim untuk membicarakan persoalan ini, agar segera dapat diselesaikan," tandasnya.
Sebelumnya, bentrok di Musi Rawas berawal dari aksi unjuk rasa warga Muara Rupit yang tidak puas karena pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak dikabulkan. Puluhan massa menggelar aksi penutupan jalan lintas Sumatera di kawasan itu sejak Senin (29/4/2013) pagi. Akibatnya, lalu lintas di jalur yang menghubungkan Palembang dan Bengkulu itu nyaris terhenti total.
Polisi pun berusaha membubarkan unjuk rasa. Namun, pembubaran itu berujung bentrok yang mengakibatkan empat warga tewas, belasan warga terluka tembak, dan lebih kurang 14 polisi terluka. Massa juga membakar Markas Polsek Rupit dan sejumlah kendaraan di lokasi. [tjs]
0 komentar:
Posting Komentar